Asinan
Gedung Dalam
Sukasari- Cuaca mendung hari itu mengiringi langkah
kaki-kaki kecil untuk mengunjungi toko jajanan khas Kota Bogor, yaitu Asinan
Gedung Dalam di Sukasari. Toko tersebut berada di Jl. Siliwangi No. 27. Malabar
adalah awal-mulanya perjalanan menuju toko yang dimiliki oleh keturunan cina. Menyebrangi jalan Pajajaran untuk
mendapatkan angkutan masyarakat bernomor 06 tidaklah begitu sulit. Sepanjang Jalan
Jalak Harupat, terdapat jajaran angkot yang berhenti untuk memenuhi kursi-kursi
yang ditinggal oleh penumpang
sebelumnya. Perjalanan angkot 06 menuju Pasar Bogor akan disuguhi pemanadangan elok Istana Bogor
yang dikelilingi pohon rimbun nan besar beserta rusa-rusa yang berlarian indah
bak ballerina. Perjalananpun
berlanjut dengan angkot 02 berwarna jeruk mandarin di bempernya. Untuk mencapai
angkutan masyarakat tersebut Anda harus menyebrangi jalan untuk sampai di Plaza
Bogor yang dihiasi pedagang berkaki banyak di berandanya. Menempuh
waktu 10 menit untuk mencapai Sukasari. Surya Kencana adalah jalan yang harus
dilalui angkutan yang berani menggertak kendaraan pribadi untuk mengalah.
Jalanan lurus dipenuhi toko-toko beranekaragam usaha dapat ditemukan di Jalan Surya Kencana. Fasilitas umum seperti
sekolah dasar, gererja, masjid akan menarik perhatian mata Anda untuk
memelototi beranekaragam bangunan tersebut. Memasuki
kawasan Sukasari Jalan Siliwangi berjejer pula aneka toko yang menggugah hati
untuk turun dari angkutan umum yang dijadikan ladang usaha oleh pengamen
jalanan. No.27 merupakan tempat berdirinya Asinan Gedung Dalam. Saat memasuki toko
tersebut, pengunjung akan disuguhi jajanan yang menyegarkan. Asinan buah,
asinan sayur, dijejerkan di dekat meja kasir untuk memudahkan transaksi
pembelian. Tidak hanya asinan yang dijajarkan di toko yang memiliki kaca-kaca
di dinding sebagai penghias kekosongan dinding pucat-pasi tersebut. Keripik
pisang, kacang bogor, sukro, es cincau berlomba menarik pembeli-pembeli yang datang tidak hanya dari kota hujan saja. Senyum manis ‘nci Nika yang bermata sipit mengembang
tatkala pembeli menentukan belanjaan yang disetorkan kepada wanita tak
berkeluarga itu. Tak segan pula ia bernostalgia dengan pembeli langgangannya,
Jefri yang rela ke Bogor untuk mencicipi asinan yang berwarna merah segar dan
menggoda serta rela meninggalkan hiruk-pikuk metropolitan yang mmenjadi tempat
bersarangnya setiap hari. Awan
mulai mengeluarkan tetes-tetes air sungai yang berevaporasi ketika kaki-kaki
kecil hendak meninggalkan toko yang terlihat rapuh namun ramai pengunjung
tersebut. Asinan Gedung Dalam asinan yang tidak akan ditinggal karena
kualitasnya.(Arssy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar