Kamis, 01 Maret 2012

Situ Gunung_Sukabumi









Manisnya Bawal Situdaun

  

Situdaun- Setelah melaksanakan shalat ashar, hujan berhenti memuntahkan evaporasi air laut ke perbukitan Situdaun. Desa Situdaun adalah salah satu desa di Tenjolaya Kabupaten Bogor. Sebelah utaranya berbatasan dengan Cihideung Udik-Ciampea, di arah matahari terbit berbatasan dengan Desa Petir-Dramaga, selatan berbatasan dengan Desa Gunung Malang dan di arah kiblat berbatasan dengan Desa Cibitung.
            Beranda rumah yang berhamparkan lapangan hijau riuh oleh dua pasang kaki kakak-adik yang berlomba memperoleh sandal jepit usang yang habis dimakan usia untuk digunakan menyusuri perjalanan ke tambak ikan bawal. Menyusuri jalanan kampung Situdaun rt 12/03 yang hanya dicor dan hanya pas digunakan oleh satu binatang besi. Kedua pasang kaki kaki-kaki kecil itu meniti langkah menuju gang sempit di belakang sekolah madrasah berlantaikan tanah dan kerikil kali yang ditata agar tidak membuat atraksi salto saat menyusuri gang kecil yang dihiasi veses unggas.
            Menaiki jalan setapak sawah, kedua kakak-beradik itu saling bahu-membahu untuk menaiki jalanan sawah yang perpetaknya berhiaskan macam-macam  makanan pokok khas Indonesia. Semilir apek jerami menyambut kedatangan sepasang sandal jepit yang hampir tergelincir ketika melangkahi aliran irigasi. Sekelompok burung dan capung menari indah ketika dua manusia ikut menerobos jalan setapak di ladang.
            Dua orang petani berdiri di ujung tangga yang berstrukturkan bebatuan. Tiba-tiba saja obrolan mereka berhenti karena merasa terganggu dan keheranan melihat sepasang kaki-kaki kecil melintas, melewati obrolan rahasia antara petani etnis tionghoa dan sunda tersebut. Sedangkan dua pasang kaki-kecil tak peduli akan obrolan petani tersebut, karena kepayahan  mengawasi langkah kaki-kecilnya menuruni tangga agar tidak slip.
            Menuruni jalanan berbatu sebelum sampai di tambak, mulai terdengar jeritan air sungai menghentak batu-batu cadas yang menghalangi  lalu-lintas air yang berasal dari hulu Gunung Salak.         
            Setelah menuruni tangga berbatu, meniti langkah di jembatan batang kelapa, bak menjambat di siratal mustaqim harus dilalui. Jembatan nyiur tersebut harus ditapaki terlebih untuk mencapai negeri sebrang yang elok dan didominasi tanaman Dewi Sri. Di negeri seberang yang dipisahkan oleh sungai Cinangneng menawarkan berbagai pesona keindahan surgawi. Lambaian pohon palapa dan alunan ritme sungai Cinangneng akan menyambut kedatangan para pendatang.
            Sesampainya di negeri sebrang yang memiliki nama negeri Kiki Fish, pendatang akan diberikan tiga pilihan kota yang disebut tambak. Lokasi pembibitan pertama memiliki luas 400 , berhiaskan gazebo di berandanya.  Untuk mencapai tempat ini satu petak kebun ubi merah  dan jalan licin akan menyambut  kedatangan pengunjung. Tambak  ini merupakan gerbang utama beerjuta kubik air masuk dari sungai Cinangneng yang mengalir dari desa Tapos hingga bertemu sungai Cisadane. Lokasi kedua digunakan untuk perkembang biakan ikan piranha tawar dengan luas 1500 . Lokasi terahir merupakan hasil dari invasi sungai yang diubah menjadi tambak dan  masih dalam tahap permbangunan dengan luas 800 .
            Piranha tropis meloncat  kegirangan ketika disuguhi pur oleh Sarmat sang karyawan Kiki Fish yang sudah mengabdi tiga tahun. Sore itu jadwal Bawal dinner, derasnya air tambak membuat suasana di kolam ikan bersirip tajam itu semakin gaduh karena bawal saling berebut pur yang dilemparkan oleh pemuda berkulit legam tersebut.
Usia muda adalah usia produktif, Kiki (30) adalah salah satu contoh dari pepatah tua tersebut. Kegigihannya selama empat tahun terahir berbuah manis. Penambahan lahan tambak adalah salah-satu refleksi manisnya keberhasilan yang telah tercapai.
 
            Kiki Rizki adalah nama pemilik Kiki Fish yang berdiri pada tanggal 16 Oktober 2006. Untuk umur 30, Kiki bisa dibilang pengusaha muda yang sukses. Berbekal izajah SMK, Kiki tidak ragu akan kemampuannya dalam me-manage ikan tawar yang memiliki warna jingga di perutnya. Istri yang selalu setia menemani beserta anak lelaki menemani hari-harinya di tambak.
            Bukan tanpa alasan Kiki menggeluti bidang usaha ikan berperut jingga ini. Setelah kiki menikah dengan putri dari pengusaha ikan air tawar gurame, bapak Uyen, Kiki memulai peruntungannya dengan menggeluti bawal. Bawal dipilih karena air di lokasi tambak cocok  untuk budidaya bawal. Relasi dan bimbingan sang mertua-pun  membantu proses berkembangnya Kiki Fish di bidang produksi, perawatan dan pemasaran.
            Rumah  rizki hanya bangunan permanen setengah jadi, berada tepat di tengah area tambak. Hanya berlapis bata, keluarga rizki beserta karyawannya beraktifitas 24 jam di rumah setengah-jadi tersebut. Ruang tamu berisikan bangku rotan dengan tape Bandung menghiasi sore cerah hari itu. Gudang berukuran 2x3  dijadikan bank pur dan tempat menyesap kopi oplet karyawan Kiki sore tanpa awan hari itu.
            Beranda istana Kiki dihiasi oleh tiga buah tambak ikan bawal untuk dikembang biakkan. Lantunan air deras  bernyanyi 24 jam untuk mengiringi gerakan lincah bawal setiap harinya.. Tambak kedua ditempati oleh bawal lincah yang siap menjadi ikan di piring pembeli. Tambak terahir hanya berisikan air keruh dan tidak beriak-riak seperti yang lainnya, tambak tersebut kosong karena bawal sudah disantap oleh pembeli beberapa hari yang lalu.
            Kiki tidak bersusah payah dalam memasarkan ikan-ikannya, karena pembeli datang sendirinya ke raning yang baru berusia enam tahun tersebut. Pelanggan kiki adalah pengecer ikan atau pembeli borongan yang memasarkan kembali bawal kiki ke wilayah ibu kota.
            Pelabelan bawal diukur menggunakan dua cara. Cara pertama digunakan untuk ikan bawal berukuran satu sampai dua jari. Untuk ukuran dua jari di labeli Rp. 400/ ekor, Rp. 750  dilabeli untuk ikan bawal berukuran tiga jari. Cara yang kedua yaitu dengan mengukur berat bawal. Untuk ½ kg bawal dilabeli Rp.12000.
            Mudah saja mengasuh ikan bawal menjadi ikan yang produktif dan mengenyangkan. Air deras dan air  hangat adalah sahabat solid ikan dalam berkembangbiak. Kiki tidak pernah absen untuk mengatur lalu-lintas air yang masuk ke tambak setiap harinya. Tidak ingin mengulang kesalahan untuk kedua kalinya rugi karena terlambat menutup pintu air ketika hujan deras tiba, kiki dan karyawannya, siap siaga di benteng utama untuk memantau air, apalagi ketika musim hujan seperti sekarang ini, Kiki semakin menencangkan ikat pinggangnya.
            Kerugiannya tidak hanya satu kali itu saja, ketika awal memulai usaha bibit-bibit bawal mati dalaam jumlah besar. Untuk menangani masalah tersebut sekarang kiki tidak ambil pusing. Deras air dan kehangatan air terus dipantau dan asupan nutrisi yang mencukupi.
            Pukat  dibentangkan di setiap tambak, untuk menghalau tangan-tangan usil mencicipi bawal montok yang menggiurkan di kelaparan tengah malam. Posisi tambak yang jauh dari keramaian, membuat Kiki dan karyawannya harus siap-siaga 24 jam. Kesiap-siagaan Kiki selama enam tahun membuahkan hasil yang manis. Hingga detik ini Kiki Fish belum pernah kecurian.
            Gentong berwarna langit  berisikan pur diletakan di tengah tambak agar mudah ketika memberi makan bawal yang harus dilakukan 2-3 kali sehari. Dipinggir kolam tambak didirikan jemuran yang sudah berjamur yang biasanya digunakan untuk menjemur atau merapikan pukat setelah digunakan menjala.
            Pandangan was-was sang istri membuat perjalanan hari itu sedikit menganjal. Ketika sang suami beranjak untuk memberi  makan sore bawal, sang istri mengintil beserta putranya, seakan suaminya takut dicuri.
            Kualitas  ikan bersirip tajam sangat dijunjung tinggi oleh bapak berkumis tipis ini. Ketekunannya dalam mengolah bawal dapat dilihat dari ikan yang montok dan centil menari-nari di derasnya air tawar sungai Cinangneng itu.
            Kesuksesan yang sangat mencolok adalah luas area tambak yang dimiliki bapak berambut sedang ini. Meski rumah yang ditempatinya sangat mini, bini dari bapak berperawakan krempeng ini berhiaskan sari bebatuan galian dari  Antam. Dibalik kesuksesan pasti ada kekurangan. Tidak tersedianya kamar mandi privat dan jemuran pakaian yang dilentangkan di buritan membuat hati tergelitik untuk bertanya dimana tempat manndi dan mengeluarkan hajat? Namun hati nurani keburu mengurungkan niat tersebut, karena permaisuri Kiki menyiratkan ketidaksukaanya melalui  matanya yang sipitn, ditambah gesture menjaga jarak dengan pengunjung.

Pengrajin Besek Desa Situdaun
























Mau tahu cerita selanjutnya??

tunggu di episode berikutnya :D

Kamis, 23 Februari 2012

Sahabat?

    Di dunia ini, selama kita hidup tentunya kita membutuhkan seseoang yang mampu mengerti, menerima apa adanya kita. Begitupula dengan tolong-menolong, sahabat mampu berada disisi kita, kapanpun dan sesusah apapun, dia mampu memmberikan solusi yang membangun. Namun, lain halnya jika sudah kelewatan. Segala hal dia minta "tolong ini-tolong itu" lama-lama pasti kita akan merasa kesal. Nah, sahabat seperti ini harus diketahui "motif" nya. Saya akan menjelaskan dua macam motif sahabat yang baik dan tidak. Antara lain:
Sahabat Yang Baik:
1. Rela meluangkan waktunya.
2. Meskipun Anda dan sahabat menghadapi konflik, ada ikatan batin yang tidak bisa dibohongi, bahwa Anda benar-benar kehilangan dirinya.
3.Tidak lekang oleh waktu.
4. Tidak Basa-basi
5.Kebersamaan adalah segalanya.
6. Saling support
7.Bagaimanapun diri anda, dia akan menghargai Anda
8. Memahami, Menyayangi, melindungi Anda.
9. Memiliki planning panjang untuk liburan


    Lain halnya dengan sahabat yang tidak baik, anda harus berhati-hati jika sahabat anda menunjukkan salah-satu diantara point berikut:
1. Mengandalkan kemampuan emannya untuk kepentingannya sendiri.
2.Segala permintaan tolongnya hanya untuk kemudahannya sendiri
3.Sering mengolok-olok (meskipun dalam konteks bercanda)
4.Meminta tolong ini-itu dengan beralibi tidak mampu menyelesaikannya sendiri
5.Beralibi tidak-tahu, padahal malas.
6. Paling "ogah' dimintai tolong.
7.Selalu meminta maaf. karena sering merepotkan.
  Jika sudah seperti itu, ungkapkanlah ke-jengkelan Anda kepadanya. Hal ini ditujukkan agar, persahabatan Anda bukan untuk jangka waktu tertentu saja. Persahabatan adalah memberi dan menerimadengan tulus. Bukan meminta terus-menerus.

Senin, 06 Februari 2012

Desa Situdaun

Meskipun signal untuk internetan saja sulit, desa Situdaun tidak akan ditinggalkan penduduknya. Seperti kata pepatah "rumah adalah tempat dimna engkau akan kembali"  Ya, sayapun merasa begitu, panorama gunung dan pesawahan benar-benar menyejukkan setiap pasang mata yang baru pertama kali datang ke desaku.
"hijau bangett, pengen disini terus" itu adalah penggalan kalimat teman-teman kampus yang berkunjung ke rumahku. bagaimana dengan Anda?
Pagi Hari di Desa Situdaun





































Minggu, 05 Februari 2012

Angin dan kecepatannya


Angin


Angin adalah sumber daya alam yang sangat berguna untuk melakukan kegiatan berlayar bagi para nelayan ataupun penggerak kincir angin. Keberadaan angin dengan kecepatan yang berbeda mampu membawa musibah bagi manusia, misalnya topan atau tornado yang sering melanda wilayah Amerika. Di Bogorsendiri, tepatnya di daerah tempat tinggal rumah saya, yaitu Desa Situdaun, ahir-ahir ini sering mengalami angin kencang, pintupun ikut “berseru” ketika angin menerpanya. Kenapa bias terjadi seperti itu?  Hm..simak yah al-hal yang berkaitan dengan fenomena angin berikut ini yang dilansir dari buku Geografi untuk SMA yang diterbitkan oleh Cempaka Putih>>>>enjoy!

Kecepatan Angin

Mengukur kecepatan angin dapat menggunakan alat anemometer. Kecepatan angin pada daerah tertentu dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu:
Gradient Barometris yaitu perbedaan tekanan udara yang menghasilkan angin. Semakin besar perbedaan udara, maka angin yang bertiup pun akan semakin cepat.
Relief Permukaan Bumi yaitu tidak ratanya permukaan bumi sehingga agin yang datang terpantul kepermukann bumi kembali membalik kearah datangnya angin.
Ketinggian Suatu Tempat, ketinggian ini dilihat dari kepadatan pemukin beserta tingginya pemukiman tersebut. Jika pemukian padat, maka celah angin yang masuk akan sulit, sedangkan bagi pemukiman seperti apartemen, maka angin yang dating akan mudah terhembuskan.
Letak Lintang, di daerah lintang rendah sinar matahari yang didapatkan akan semakin banyak, dan sebaliknya di daerah lintang tinggi sinar matahari yang didapatkan sedikit, sehigga udara yang didapatkan lebih dingin. Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara mempunyai kecepatan gerak kea rah timur, sesuai arah rotasi bumi.
Panjang Siang dan Malam. Panjang siang dan malam pada beberapa daerah memiliki perbedaan, hal ini menyebabkan  tekanan udara maksimum dan minimum dating bergantian dan  menimbulkan gerakan udara yang arahnya tidak tetap atau tidak menentu.

Minggu, 29 Januari 2012

Asinan Gedung Dalam


Asinan Gedung Dalam

            Sukasari- Cuaca mendung hari itu mengiringi langkah kaki-kaki kecil untuk mengunjungi toko jajanan khas Kota Bogor, yaitu Asinan Gedung Dalam di Sukasari. Toko tersebut berada di Jl. Siliwangi No. 27. Malabar adalah awal-mulanya perjalanan menuju toko yang dimiliki oleh keturunan cina.  Menyebrangi jalan Pajajaran untuk mendapatkan angkutan masyarakat bernomor  06 tidaklah begitu sulit. Sepanjang Jalan Jalak Harupat, terdapat jajaran angkot yang berhenti untuk memenuhi kursi-kursi yang  ditinggal oleh penumpang sebelumnya. Perjalanan angkot 06 menuju Pasar Bogor  akan disuguhi pemanadangan elok Istana Bogor yang dikelilingi pohon rimbun nan besar beserta rusa-rusa yang berlarian indah bak ballerina. Perjalananpun berlanjut dengan angkot 02 berwarna jeruk mandarin di bempernya. Untuk mencapai angkutan masyarakat tersebut Anda harus menyebrangi jalan untuk sampai di Plaza Bogor yang dihiasi pedagang berkaki banyak di berandanya. Menempuh waktu 10 menit untuk mencapai Sukasari. Surya Kencana adalah jalan yang harus dilalui angkutan yang berani menggertak kendaraan pribadi untuk mengalah. Jalanan lurus dipenuhi toko-toko beranekaragam usaha dapat ditemukan  di Jalan Surya Kencana. Fasilitas umum seperti sekolah dasar, gererja, masjid akan menarik perhatian mata Anda untuk memelototi beranekaragam bangunan tersebut.        Memasuki kawasan Sukasari Jalan Siliwangi berjejer pula aneka toko yang menggugah hati untuk turun dari angkutan umum yang dijadikan ladang usaha oleh pengamen jalanan. No.27 merupakan tempat berdirinya Asinan Gedung Dalam. Saat memasuki toko tersebut, pengunjung akan disuguhi jajanan yang menyegarkan. Asinan buah, asinan sayur, dijejerkan di dekat meja kasir untuk memudahkan transaksi pembelian. Tidak hanya asinan yang dijajarkan di toko yang memiliki kaca-kaca di dinding sebagai penghias kekosongan dinding pucat-pasi tersebut. Keripik pisang, kacang bogor, sukro, es cincau berlomba menarik pembeli-pembeli  yang datang tidak hanya dari kota hujan saja. Senyum manis ‘nci Nika yang bermata sipit mengembang tatkala pembeli menentukan belanjaan yang disetorkan kepada wanita tak berkeluarga itu. Tak segan pula ia bernostalgia dengan pembeli langgangannya, Jefri yang rela ke Bogor untuk mencicipi asinan yang berwarna merah segar dan menggoda serta rela meninggalkan hiruk-pikuk metropolitan yang mmenjadi tempat bersarangnya setiap hari. Awan mulai mengeluarkan tetes-tetes air sungai yang berevaporasi ketika kaki-kaki kecil hendak meninggalkan toko yang terlihat rapuh namun ramai pengunjung tersebut. Asinan Gedung Dalam asinan yang tidak akan ditinggal karena kualitasnya.(Arssy)

Kamis, 12 Januari 2012

Love Songs

List of Love Songs..


Beberapa lagu di bawah ini merupakan kumpulan lagu terindah untuk menemani hari-hari saat menunggu kepastian Anda diterima/ ditolak calon kekasih :D
Beberapa diantaranya merupakan pengalaman penulis...hhi
Harapan penulis sih, sebenarnya waktu kmrn PDKT pengen banget dinyanyiin ama calon pacar, list-list lagu di bawah ini..hiks..
Buat kamu yang bingung mau ngasih hadiah apa untuk pujaan hati, nyanyiin lagu-lagu dibawah ini juga boleh ko...
Enjoy!

Sandi sondhoro-Malam Biru
Ryan cabrera - Say
Maliq and D'essential-Terdiam



Keterpaksaan

Created by : Arssy Fauzia

Keterpaksaan


Tahun 2009 adalah tahun penentuan kelulusan adik bungsuku Azan MR di bangku SD nya. UN telah di gembor-gemborkan pihak sekolah kepada setiap orangtua murid kelas enam. Alhasil, karena kesibukan kedua orangtuaku mencari nafkah, akulah yang ditugaskan untuk mendampingi Azan belajar menghadapi UN.Amanat tersebut tentu saja aku jalankan dengan senang hati, karena dalam benaku ilmu yang telah aku peroleh dapat ditransferkan kepada adik bungsuku yang memiliki perawakan tambun saat itu.
       Hari-haripun berlanjut. Bimbingan belajar dilakukan setiap Azan pulang sembahyang maghrib di ruang tamu berdekatan dengan ruang televisi keluargaku yang beralaskan karpet plastik bergambarkan aneka hewan laut.
       Mengenal lebih dalam kepribadian Azan, dengan posturnya yang agak tambun dan berambut cepak-gondrong dengan kulit sawo matang, membuat aku dan keluargaku senang menjahilinya tidak heran Azan kini sangat sensitif dan cengeng. Selain itu Azan menyukai humor dan kartun.  
      Menginjak usianya yang ke sepuluh, Azan sudah menduduki bangku kelas 6 SD. Sepertinya orangtuaku tidak betah menahan Azan diam di rumah lama-lama. Tak ayal menginjak usianya yang ke-10 Azan akan menginjak bangku SMP.
        Tahun 2009 adalah tahun dimana  animasi banyak ditayangkan di stasiun televisi. Tanpa mengenal waktu, setelah azan maghribpun masih banyak animasi yang diputar dan menggoda iman anak muslim untuk meninggalkan ibadahnya. Begitupula iman Azan, karena hari itu aku lupa mematikan televisi setelah azan magrib, sehingga kecolongan oleh Azan yang telah asyik menyaksikan animasi dari negeri tirai bambu itu.
            “Azan hayu urang belajar” (Azan ayo kita belajar) rayuku kepada adik bungsuku.  
            “Alim ah,,’ngke weh tos shalat isya” (tidak mau, nanti saja setelah shalat  isya) rengeknya.
       Karena lagi bad mood akupun memaksanya untuk segera belajar. Namun, Azan terus merengek-rengek.
             “Sakali ieu weh teh” (sekali ini aja ka) rayunya, akupun luluh dibuatnya.
       Keluluhanku tersebut ternyata disalahgunakan oleh Azan, hingga saat mendekati UN, jadwal belajar Azanpun di undur hingga shalat isya.
     Pada suatu malam yang lelah, aku baru pulang dari perjalanan kuliah. Sesampainya di rumah aku langsung ditugaskan ayah untuk membimbing Azan belajar. Letih rasanya malam itu, ingin rasanya segera memeluk guling dan sembunyi di balik hangatnya selimutku. Akhirnya untuk mewujudkan visiku aku langsung mengajak Azan yang saat itu sedang menonton untuk segera belajar.
       Diawali dengan paksaan, aku menyeret Azan untuk menyiapkan peralatan belajarnya di ruang tamu. Karena ruang tamu berdekatan dengan ruang televisi, Azan tidak mau pindah posisi belajar. Kegiatan  belajarpun aku lakukan, dengan terpaksa, belajarpun berjalan dengan alot. Azan mengerjakan soal dengan malas-malasan. Karena sebal melihat perbuatannya akupun memaksanya untuk bergegas menyelesaikan soal yang ada.
       Sampai ahirnya kemarahanku tak bisa terbendung lagi, ketika Azan tidak mampu mengerjakan soal. Entah perkataan buruk apa yang telah aku ucapkan saat itu, sehingga Azanpun tidak mampu menahan tangisnya.
            “Kunaon ceurik Azan?” (kenapa menangis Azan?) tanyaku sebal.
          Isak tangispun terus menderu-deru dan Azan tidak mampu menjawab pertanyaanku. Ayah yang saat itu sedang istirahat dikamarnyapun keluar,
            “Ceurik kunaon si Azan?” (kenapa Azan menangis?) tanyanya padaku. 
            “ Diajarna teu bener” (belajarnya tidak benar) jawabku kesal. 
        Azanpun melarikan diri kekamarnya, menangis tersedu-sedu semalaman. Ketukan pintu pun diabaikannnya malam itu.
***
       Kini, Azan telah duduk di bangku SMP kelas 8. Kejadian malam itu masih meninggalkan bekas diantara kami. Azan terasa jauh dariku, menjawab pertanyaanku saja tidak jelas apa yang diucapkannya. Apalagi jika ditanyai tentang pelajarannya, menggeleng dan menghindar adalah jawabannya.
     Sungguh, jika bisa kuulang waktu, aku ingin kembali ke malam itu. Memperbaiki kesalahnku dengan mengajak Azan belajar tanpa paksaan. Akan ku tumbuhkan rasa persaudaraan yang tak ingin dilupakan masa kecilnya.
      Tahun 2011 ini sangat kelam kurasakan, jarang sekali kudengar gelak tawa Azan saat menonton animasi kesukaannya. Senyum dan tawanya benar-benar hilang tiga tahun belakangan ini. Berbagai cara telah kulakukan demi mengembalikan gelak tawanya, dengan menceritakan hal-hal lucu, atau menceritakan boyband dan girlband Korea yang baru-baru ini, disukainya. Namun ternyata tak berpengaruh banyak terhadap perubahan raut mukanya.
         Televisi bagaikan sudara Azan kini. Setiap menunaikan ibadah shalat tidak ada kegiatan selain menonton, kecuali waktu mati lampu Azan akan absen diam di depan layar  audio visual dan kembali membisu di kamarnya.                       
***
Minggu pagi ini adalah jadwalku untuk membersihkan rumah. Saat membersihkan kamar Azan, “teman-teman” Azan menyambutku. Dipojokan kamarnya terdiam membisu kasurnya yang kusut, lalu kubereskan dengan berhayal andai saja bisa menanyakan kepadanya tentang apa saja yang Azan lakukan seharian jika diam di kamar.                                   
     Selain kasur yang kusut “teman-teman” Azan berupa yoyo, poster boyband dan girlband yang menghiasi belakang pintu Azan. Serta coretan artistik di daun pintu coklat itu.
       Saat merapikan kertas yang mencuat keluar dari lembar LKS aku terpaku. Entah berapa lama aku terpaku, sampai tersadar ketika Azan menghampiriku.
        “Keur naon di dieu?” (lagi apa di sini?)
        “Eeh,um ari Azan  keur naon?” (Azan lagi ngapain disini?) tanyaku terbata-bata
        “Kan ieu kamar Azan”(kan ini kamar Azan) jawabnya tegas
      “Eh? Oh??...haha, teu ningali emang? Kan keur beberes” (eh?oh? haha tidak  lihat emang? Kan lagi rapi-rapi rumah). “Embung dibereskeun emang?” (ga mau dirapihin emang?) Tanyaku sinis.
         “Oh…heueuh atuh,ulah lila-lila teuing atuh!” (oh…yaudah jangan kelamaan) jawabnya sambil berlalu.
        Sewaktu merapikan kamar Azan, secarik kertas yang membuatku tertegun merupakan rekapan nilai UTS Azan semester ini. Nilai UTS Azan sangat memuaskan, karena diatas rata-rata.
        Akupun tersadar, ternyata tidak, dibimbingpun Azan mampu menunjukkan prestasunya dengan caranya sendiri.
        Satu lagi catatan memori hidupku. Ternyata untuk berprestasi diperlukan kemauan dari dalam diri sendiri dengan tanpa paksaan. Karena kesiapan diri untuk menerima dan menyerap  materi adalah kuncinya. Proses belajar akan menuntun seseorang menuju prestasi yang akan merefleksikan usahanya masing-masing. “Bersababrlah, kaka sayang jangan paksa aku”.



***

Rabu, 11 Januari 2012

SDA di Desa Situdaun Kec. Tenjolaya

Situdaun Hilss
Desa  Situdaun adalah tempat kediamanku selama ini, selama 20 tahun tepatnya.
Susah-senang telah kulewati di desa yang mayoritas penduduknya mengandalkan hasil alamnya, yaitu di sektor agraris. 


  ceritanya di lanjut nanti ahhh,,,
to be continu....